Mereduksi emisi dari sektor industri, Kementerian Perindustrian memilih menggunakan teknologi Carbon Capture Utilization (CCU). Teknologi CCU memungkinkan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh proses industri dapat ditangkap, diproses dan diubah menjadi produk berguna yang bisa dimanfaatkan oleh sektor industri lainnya. Dengan teknologi ini, industri dapat mengurangi emisi sambil menghasilkan produk yang bernilai ekonomi.

Dalam rangka mengurangi emisi di industri Petrokimia, Kementerian Perindustrian melakukan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan UWin Resources Regeneration Inc. dan PT Petrokimia Gresik tentang Proyek Percontohan (Pilot Project) Penggunaan Teknologi Penangkapan dan Pemanfaatan Karbon. Kemenperin bekerja sama dengan UWin Resources Regeneration Inc., yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan teknologi Carbon Capture and Industrial Emission Reduction (CCIER). Proyek percontohan ini akan dilaksanakan di PT Petrokimia Gresik, yang termasuk dalam subsektor industri petrokimia yang menjadi prioritas dekarbonisasi.

Kemenperin berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi industri lainnya untuk mengikuti jejak yang sama dan juga membuka kesempatan kerja sama dengan stakeholder lain untuk mencapai target NZE pada tahun 2050. Aliansi Vendor Tuntut Pembayaran Hak Atas Pekerjaan ke Kementerian Perindustrian, Gelar Unjuk Rasa Wartakotalive.com “Proyek percontohan yang kami jalankan di PT Petrokimia Gresik ini adalah langkah awal yang sangat penting. Kami berharap teknologi CCU dapat diterapkan secara luas, tidak hanya di sektor petrokimia, tetapi juga di sektor sektor lainnya yang menghasilkan emisi karbon tinggi,” tutur Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S. A. Cahyanto, akhir pekan lalu.

Saat ini Kemenperin tengah menyusun kebijakan khusus yang bertujuan untuk memfasilitasi penerapan teknologi rendah karbon dan mendukung penerapan konsep ekonomi sirkular di sektor industri. Kebijakan ini akan memberikan panduan bagi perusahaan dalam mengurangi jejak karbon mereka, sekaligus meningkatkan daya saing di pasar global. Penerapan konsep produksi bersih, efisiensi energi, serta simbiosis industri dalam kawasan industri juga menjadi bagian dari strategi dekarbonisasi yang diterapkan Kemenperin.

Di kawasan industri, perusahaan perusahaan dapat saling berkolaborasi untuk memanfaatkan produk sampingan dari proses produksi masing masing, sehingga menciptakan ekosistem industri yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Langkah ini bertujuan untuk membangun ekosistem industri yang berkelanjutan, dimana setiap aktivitas produksi tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Proyek percontohan ini diharapkan tidak hanya berhasil mengurangi emisi CO2, tetapi juga dapat mempercepat transformasi menuju industri hijau yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *